Tema :
Manusia dan Taman Eden
Nats :
Kejadian 2
Lebih ditekankan pada
taman Eden.
Siapa pernah ke BBG (Bangka Botanical Garden)?
Allah adalah designer yang handal.
Allah mempersiapkan
manusia untuk hidup di suatu tempat yang indah. Manusia bagi Allah adalah
sahabatNya. Sehingga layak manusia diperlakukan seharmonis mungkin. Selain
keindahan taman Eden ini, di dalamnya Allah menyediakan berbagai kenikmatan dan
kekayaan yang sangat bernilai.
Seperti apakah itu?
1.
Taman itu
ditumbuhi berbagai pohon yang sangat menarik dan baik untuk dimakan buahnya.
Manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa sungguh kaya akan makanan. Manusia pertama
makanan pokoknya adalah buah-buahan. Artinya, manusia tidak akan kekurangan
makanan. Sungguh sesuatu yang sangat membahagiakan. Di antara pohon-pohon yang
berbuah itu, tumbuh juga pohon lain, yaitu
-
Pohon
Kehidupan. Mungkin maksudnya untuk mencegah terjadinya kematian.
-
Pohon
Pengetahuan Tentang yang Baik dan yang Jahat. Dibuat untuk menguji iman dan
ketaatan manusia (dibuat sangat menarik)
2.
Taman itu
dihiasi/diperkaya dengan berbagai binatang yang terbang maupun merayap. Indah
sekali. Binatang-binatang itu bisa berbicara dan Adam diberi kemampuan untuk
memberi nama pada setiap binatang itu.
3.
Taman itu
begitu subur, hijau, karena dialiri oleh 4 sungai, yaitu: Pison, Gihon, Efrat,
dan Tigris.
Sungai-sungai
itu memiliki kekayaan di dalamnya. Siapa pun yang hidup di taman Eden pasti
sangat bahagia.
Aplikasi:
1.
Allah
pencipta langit dan bumi telah menaruh perhatian yang khusus kepada manusia.
Kenapa? Karena Allah sangat mengasihi manusia dan bergaul dengan manusia.
Sampai saat ini Tuhan tetap mengasihi manusia lebih dari ciptaanNya yang lain.
Itu sebabnya Tuhan ingin kita hidup bahagia bersamaNya.
2.
Manusia
yang pertama diberkati oleh Tuhan secara luar biasa. Allah adalah sumber berkat
bagi hidup mereka. Kita juga harus memiliki pengetahuan bahwa Allahlah
sebenarnya yang mencukupkan apa yang kita perlukan setiap hari. Oleh sebab itu
bersyukurlah kepada Tuhan.
3.
Alam
pemberian Tuhan ini, janganlah kita merusaknya.
0 comments:
Post a Comment