Sunday, 8 May 2016

Elia dan Janda Sarfat

Nats: 1 Raja-Raja 17:1-16

Persiapan:
1.       Botol aqua
2.       Kotak (tangan muat di dalam) berisi pasir

Elia adalah seorang nabi. Posisi/keadaan Elia waktu itu sedang dikejar-kejar Raja Ahab. Pada saat itu situasinya sedang kemarau.

Arti nama Elia: Tuhan adalah Allahku
Ada seorang janda di Sarfat. Janda ini miskin. Pekerjaannya adalah menjual kayu bakar. Selain dirinya sendiri, dia juga punya seorang anak.

Suatu ketika, Tuhan berfirman kepada Elia untuk pergi ke Sarfat dan tinggal di sna. Setelah sampai di tempat yang bernama Sarfat, Elia bertemu seorang janda. Elia meminta minum pada janda itu karena dia haus dalam perjalanannya. Janda itu pun mau dan pergi mengambil air. Ketika Elia meminta dan janda itu mengambilnya, Elia kembali meminta untuk mengambil sepotong roti. Roti pada saat itu terbuat dari tepung. Tetapi janda itu hanya punya sedikit  tepung dan hanya cukup untuk dia dan anaknya. Mungkin roti itu dibuat dengan minyak, dan minyaknya pun tinggal sedikit.

Janda itu sudah mengatakan kepada Elia bahwa minyak dan tepung itu tinggal sedikit. Tetapi Elia tetap meminta janda itu untuk membuatny dan janda itu pun melakukannya. Pada waktu janda itu membuat sepotong roti, ternyata tepung dan minyak itu tidak habis.

Dari cerita ini kita belajar:
1.       Anak-anak Tuhan tidak boleh khawatir akan kebutuhan hidupnya. Orang yang khawatir = orang yang tidak percaya. Seekor burung pipit yang tidak menanam, tetapi dalam hidupnya tidak pernah kekurangan, dia tetap berkicau. Dibanding burung pipit, manusia lebih berharga di mata Tuhan. Jadi sudah pasti Tuhan mencukupkan kebutuhan kita.
2.       Anak-anak  Tuhan harus belajar untuk berbagi (tidak boleh pelit). Contoh: Kalau ada makanan, bagi ke teman.

3.       Orang yang percaya kepada Tuhan pasti dipelihara Tuhan. Contoh: Janda Sarfat

0 comments:

Post a Comment

 
;