Wednesday, 8 November 2017

Kain dan Habel

Tema     : Kain dan Habel
Nats       : Kejadian 4:1-12

Adam dan Hawa sebagai papa dan mama Kain dan Habel tidak taat pada Tuhan. Akibatnya, salah satunya mereka diusir pergi ke Taman Eden. Akibat lain dari dosa adalah dosa itu turun pada keturunan mereka.

Kain dan Habel – Anak Adam dan Hawa
·         Kain = memperoleh, Kain adalah anak sulung
·         Habel = nafas/sementara

Kain dan Habel memiliki pekerjaan yang berbeda
·         Kain bekerja sebagai petani buah-buahan, sayur-sayuran, gandum
·         Habel bekerja sebagai peternak (domba)

Kain dan Habel tahu bahwa apa yang mereka kerjakan memperoleh hasil yang baik dan itu berasal dari Allah. Maka wajib bagi mereka untuk memberikan persembahan dari bagian hasil yang mereka peroleh. Yang dipersembahkan kepada Allah sekalipun sebagian, tetapi tetap yang terbaik. Pada suatu waktu, tibalah bagi mereka mempersembahkan sebagian dari hasil pekerjaan mereka.

Adik-adik, ingat, sekalipun sebagian, tetapi harus yang terbaik. Kain memberikan persembahan seadanya, sedangkan Habel memberi anak sulung dari domba peliharaannya. Bagi Habel, itulah yang terbaik.

Respon Tuhan terhadap persembahan Kain dan Habel
·         Kain tidak diindahkan oleh Tuhan
·         Habel diindahkan
Kenapa???
Setelah diketahui bahwa persembahan Kain tidak diindahkan oleh Tuhan, maka timbullah kecemburuan dalam hati Kain, bercampur iri hati dan benci. Akibatnya Kain marah lalu membunuh Habel. Karena pembunuhan itu maka Kain pun diusir lagi dari ayah dan ibunya.

Aplikasi:
1.       Apa yang kita punya itu adalah pemberian dari Tuhan. Oleh sebab itu bersyukurlah dan nikmatilah itu dengan benar.
2.       Sebagai bentuk ucapan syukur kita atas berkat Tuhan itu, berilah persembahan. Persembahan yang kita berikan, kalau itu adalah uang, jangan berikan yang palsu, buruk/lusuh, dsb. Berapapun jumlahnya berilah dengan sukacita dan tulus hati.
3.       Jangan cemburu apa lagi iri hati dan benci kepada orang yang diberkati Tuhan. Camkan itu!
4.       Allah menghukum orang-orang yang iri hati.



0 comments:

Post a Comment

 
;